Skip to main content

Bagaimana melatih rasa percaya diri dan tampil di depan?


Bagaimana melatih rasa percaya diri dan tampil di depan?

Hallo  sahabat Jurnalrini, menjadi percaya diri dan berani tampil di depan rasanya menjadi impian banyak orang. Terutama bagi sahabat yang memiliki sifat pemalu atau introvet. Nah biasanya nih, dalam kehidupan sekolah atau kampus semua orang dituntut untuk bisa mempresentasikan suatu materi atau mengungkapkan pendapat. Itu juga pernah mimin alami lho, tapi akhirnya mimin bisa melewatinya dengan melatih diri, berikut saya akan bagi step nya per kondisi ya sahabat
A.      Saat pertama kali presentasi di kelas
Saat pertama kali mendapat jadwal presentasi sahabat Jurnalrini harus bisa mempersiapkan materi presentasi secara matang. Cari materi tambahan pada poin-poin yang dianggap rawan menjadi pertanyaan. Atau sahabat juga bisa memancing poin tersebut supaya audience penasaran dan bertanya. Bingo! Supaya kamu dapat poin tambahan karena menjawab pertanyaan.
Berlatih presentasi sebelum hari H. Ini penting, karena ketika sahabat sudah berlatih itu efeknya akan membuat pikiran dan hati lebih tenang/ rileks. Supaya tidak belepotan lebih baik membuat urutan nya terlebih dahulu sahabat, contoh :
1.       Pembukaan (salam, perkenalan)
2.       Yth (disebutkan nama guru/dosen)
3.       Judul Materi yang akan di sampaikan, serta sedikit cuplikan materi
4.       Langsung Presentasi poin A,B, C
5.       Sesi tanya jawab (maksimal 3 penanya misalnya)
6.       Kesimpulan
7.       Penutup (salam, ucapan terimakasih)
Selanjutnya apa? Pakaian. Ketika tampil di depan kelas persiapkan penampilan yang rapi dan bersih ya sahabat. Dan semua alat atau bahan presentasi pun harus terbawa, jangan sampai ketinggalan. Kalau sahabat merasa memiliki kebiasaan pelupa, silahkan pasang alarm dan buat daftar peralatan yang harus dibawa saat presentasi minimal H-2.
Sekarang kita bahas hari H nya yaa. Kalau pengalaman mimin dulu, mimin selalu aktifasi otak bawah sadar untuk rileks, katakan dalam hati kalau “semua akan berjalan lancar dan ini kelas biasa, kelas yang bisa aku atasi dengan baik”. Awal-awal memang grogi dan mungkin ada sedikit kata-kata yang belepotan. Tapi lanjut saja sahabat, makin lama pasti makin rileks.
Pesen mimin, sekali saja sahabat berani presentasi di depan, jangan malas untuk di asah terus-menerus ya. Bisa dengan mulai aktif bertanya saat di kelas. Sekalipun deg-degan nggak papa. Maju terus, its normal kok. Semua orang yang lancar bicara di depan bermula dari seseorang yang deg-degan dan grogi dulu. Coba deh temen-temen boleh tanya. Selamat mencoba sahabat.
-bersambung-

Comments

Popular posts from this blog

Cara Mendaftar Kartu Pra Kerja

Hallo sahabat, kali ini mimin akan sharing mengenai cara mendaftar kartu pra kerja, semoga berhasil :-) Step 1  Ketik www.kartuprakerja.go.id pada kolom search Step 2  Melakukan pendaftaran klik menu “Daftar Sekarang” Step 3 Kemudian muncul menu dibawah, lengkapi alamat email dan passwordmu yaa   Step 4 Cek emailmu untuk melakukan verifikasi, klik menu “Verifikasi Email Kamu” Step 5 Sahabat akan dibawa ke halaman awal kartuprakerja.go.id, nah ketik ulang email dan passwordmu ya, biasanya ada beberapa kendala juga seperti ini, jangan menyerah, sahabat bisa mencoba nya di jam lain atau membuat email baru Step 6 Beberapa kali dihadapkan kendala di atas, mimin udah mencoba melakukan nya di jam yang berbeda aliyas log in nya diberi jeda. Tapi belum juga berhasil. Akhirnya mimin buat email baru deh. Dan mimin bisa sampai step ini Nah, setelah melakukan verifikasi dan log in berhasil, step selanjutnya memasukkan nomor KTP dan tanggal lahir ya sahabat,

Pentingnya pendidikan anak bagi orang tua

Anak merupakan karunia yang diberikan oleh pencipta. Sebagai perekat antara sebuah pasangan. Tidak hanya itu. Arti hadirnya anak merupakan sebuah tumpuan harapan baru yang akan melanjutkan tatanan kehidupan keluarga. Mau dibawa kemana arah kehidupan ini, bergantung pada seorang anak yang kelak dewasa. Pendidikan bagi anak sangat penting dalam hal mendukung kerangka berpikirnya. Bagaimana ia terbentuk menjadi pribadi yang baik bermula dari hal-hal kecil yang ia lihat disekitarnya. Mulai dari dia lahir. Ketika ia masih bayi, ia akan mulai memproses bahkan dengan sangat detail sentuhan-sentuhan yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Berbagai macam ekspresi bahkan penekanan suara. Maka dari itu, para orang tua hendaknya mempersiapkan diri dengan optimal. Bangun kebiasaan-kebiasaan baik. Jika sebelumnya sering tidak bisa mengontrol emosi maka perlahan-lahan perbaiki. Baik pihak ayah maupun ibu memiliki peranan penting. Diperlukan kerjasama yang baik dan sikap saling mengingatkan. Terleb